JURNAL KHUSUS (SPECIAL JOURNAL)
Pencatatan
jurnal umum yang telah dibahas pada kelas XI, dimana jurnal umum harus
dipindahkan kea kun buku besar. Dilihat dari segi waktu dan tenaga, penggunaan
jurnal umum seperti itu tentulah kurang efisien. Untuk mengatasi kelemahan itu,
digunakanlah jurnal khusus. Jurnal khusus digunakan pada saat perusahaan dagang
semakin besar dan jumlah transaksinya semakin banyak serta frekuensinya pun
semakin tinggi. Perusahaan menggunakan jurnal khusus karena mempunyai
kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
1.
Dapat digunakan untuk mengelompkkkan
transaksi yang sering terjadi dan sejenisnya
2.
Dapat mengurangi pekerjaan memposting ke
dalam buku besar
3.
Dapat digunakan untuk pengendalian
intern perusahaan.
1. Pengertian Jurnal Khusus
Jurnal khusus
adalah jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya. Setiap
terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi jenis transaksi yang
terjadi, dan mencatatnya ke dalam jurnal khusus. Jurnal khusus dengan jurnal umum
berbeda, perbedaannya dapat dilihat pada table dibawah ini
Aspek
|
Jurnal khusus
|
Jurnal
umum
|
Format
|
Format jurnal terdiri atas Tanggal,
Akun, Keterangan, Ref, dan Jumlah yang terdiri atas Debet dan Kredit.
|
Disesuaikan dengan kolom-kolom yang
diperlukan dalam mencatat transaksi sejenisnya
|
Pencatatan
|
Semua transaksi dicatat hanya pada
satu jurnal
|
Transaksi dicatat sesuai dengan
jenisnya dalam beberapa jurnal yang sesuai
|
Posting ke akun buku besar
|
Posting jurnal kea kun buku besar
dilakukan setiap hari, setiap terjadi transaksi.
|
Posting jurnal ke akun buku besar
dilakukan secara berkala, misalnya setiap akhir bulan, tetapi tidak menutup
kemungkinan setiap dua minggu atau bahkan per minggu
|
Peruntukkan
|
Cocok digunakan untuk perusahaan
dagang yang masih kecil
|
Digunakan pada perusahaan yang besar
dimana transaksi sejenis sering terjadi sehingga memerlukan pencatatn khusus.
|
Perbedaan
jurnal khusus dan jurnal umum
2. Manfaat Jurnal Khusus
Berikut
ini akan dijelaskan manfaat jurnal khusus, antara lain adalah sebagai berikut :
v Memungkinkan pembagian pekerjaan
(spesialisasi)
Pembagian pekerjaan
dapat dilakukan dengan baik karena terdapat beberapa jurnal sesuai jenis
transaksinya. Jadi, bagi perusahaan yang besar sangat mungkin satu orang
menangani satu atau dua jurnal. Ini akan mendorong adanya spesialisasi dalam
penanganan pekerjaan sehingga hasilnya semakin baik.
v Memudahkan posting ke akun buku
besar
Salah satu tujuan
penyelenggaraan jurnal khusus adalah lebih mudah atau lebih praktis melaukan
posting ke buku besar. Karena jurnal khusus dipindahkan ke akun buku besar
secara berkala.
v Memungkinkan pengendalian internal
yang lebih baik
Pengendalian internal
akan lebih baik apabila hanya satu orang petugas yang menangani satu atau dua
jurnal khusus.
v Menghemat biaya
Menggunakan jurnal
khusus memungkinkan penghematan biaya karena dapat menghemat kertas dan tenaga.
Dengan jurnal umum, untuk 100 kali transaksi yang sama dibutuhkan 100 kali
posting kea kun buku besar. Sedangkan pada jurnal khusus, posting dapt dilakukan
satu kali saja
3. Pengelompokkan Transaksi Pada
Jurnal Khusus
Pengelompokkan
transaksi yang dicatat dalam jurnal khusus adalah sebagai berikut :
a.
Pembelian barang dagang dan barang
lainnya secara kredit dicatat pada stu jurnal khusus, yaitu jurnal pembelian.
Pembelian barang dagang dan pembelian barang lainnya secara tunai dicatat pada
jurnal pengeluaran kas.
b.
Pengeluaran uang untuk keperluan
berbagai kegiatan perusahaan dicatat pada satu jurnal khusus, yaitu jurnal
pengeluaran kas. Transaksi yang dicatat pada jurnal pengeluaran kas antara lain
:
1)
Pembayaran utang dagang
2)
Pembelian barang dagang dan barang
lainnya dengan tunai
3)
Pembayaran gaji, dan
4)
Pembayaran-pembayaran selain gaji
c.
Penjualan barang dagang secara kredit
dicatat pada suatujurnal khusus, yaitu jurnal penjualan.
d.
Penerimaan uang tunai perusahaan dicatat
pada suatu jurnal khusus, yaitu jurnal penerimaan kas. Penerimaan uang dapat
bersumber dari :
1)
Penerimaan piutang
2)
Penerimaan dari piutang tunai, dan
3)
Penerimaan setoran modal pemilik
Jurnal Khusus Dalam Pencatatan
Akuntansi
a. Jurnal pembelian
Jurnal pembelian adalah
jurnal khusus untuk mencatat pembelian barang dagang dan harta lainnya secara
kredit.
Bentuk
sederhana jurnal pembelian
(
Nama Perusahaan)
Jurnal
pembelian
Halaman ………..
Tanggal
|
Nomor faktur
|
Akun yang dikredit
|
Syarat pembayaran
|
Ref
|
Pembelian (D)
Utang dagang (K)
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
(1)
Untuk mencatat tanggal transaksi
(2)
Untuk mencatat nomor faktur
(3)
Untuk mencatat nama kreditur atau akun
buku besar pembantu
(4)
Untuk mencatat syarat pembayaran
(5)
Untuk member tanda (√),
jika akun yang dikreditkan pada buku besar pembantu telah dicatat
(6)
Untuk mencatat jurnal pembelian dan
utang dagang
Bentuk
lengkap jurnal pembelian
(
Nama Perusahaan)
Jurnal
pembelian
Halaman……..
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
kredit
|
||||
Pembelian
|
Perlengkapan
|
Serba-serbi
|
||||||
Ref
|
Akun
|
Jumlah
|
Utang dagang
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
(1)
Tempat mencatat tanggal transaksi
(2)
Tempat mencatat nama orang atau perusahaan
dari siapa kita membeli atau nama-nama pada buku besar pembantu
(3)
Tempat member tanda(√),
atau nomor buku besar pembantu, jika buku besar pembantu telah dicata pada akun
yang bersangkutan
(4)
Tempat mencatat pembelian
(5)
Tempat mencatat pembelian perlengkapan
(6)
Tempat mencatat nomor akun yang ada pada
kolom 7, jika telah dicatat pada akun buku besar
(7)
Tempat nama akun pada kolom serba-serbi
yang pasti bukan pembelian dan perlengkapan
(8)
Tempat jumlah untuk kolom 7
(9)
Tempat mencatat jumlah utang dagang
b. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal
pengeluaran kas adalah jurnal khusus untuk mencatat transaksi pembayaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk berbagai tujuan. Transaksi yang sering terjadi
adalah pembayaran utang dan pembelian tunai barang dagang
Bentuk
jurnal pengeluaran kas
(
Nama Perusahaan)
Jurnal
pengeluaran kas
Tanggal
(1)
|
Keterangan
(2)
|
Ref
(3)
|
Debet
|
kredit
|
|||||
Utang
(4)
|
Pembelian
(5)
|
Serba-serbi
|
|||||||
Ref
(6)
|
Akun
(7)
|
Jumlah
(8)
|
Kas
(9)
|
Potongan
pembelian
(10)
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Halaman 1
Keterangan :
(1)Tempat mencatat tanggal dari
transaksi
(2)Tempat mencatat nama diri atau nama
perusahaan tempat membeli, akun ini dicatat didebet jika nama itu ada di buku
besar pembantu
(3)Diisi tanda(√)
setelah akun buku besar pembantu dicatat pada akun yang bersangkutan
(4)Tempat mencatat jumlah utang
(5)Tempat mencatat jumlah untuk akun
pembelian
(6)Diisi setelah kolom 7 dicatat pada
akun buku besar yang bersangkutan
(7)Mencatat nama kolom serba-serbi
(8)Mencatat jumlah untuk akun nomor 7
(9)Mencatat jumlah uang yang dibayar
(10)
Mencatat jumlah potongan pembelian,
yaitu selisih nilai nominal utang dengan jumlah yang dibayar melalui kas
c.
Jurnal
penjualan
Jurnal penjualan
adalah jurnal khusus untuk mencatat transaksi penjualan barang daganag secara
kredit. Penjualan secara tunai tidak dicatat pada jurnal penjualan melainkan
pada jurnal penerimaan kas.
Bentuk
jurnal penjualan
(
Nama Perusahaan)
Jurnal
penjualan
Halaman ………..
Tanggal
|
Nomor faktur
|
Akun yang dikredit
|
Ref
|
Syarat pembayaran
|
Piutang dagang (D)
Penjualan
(K)
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
(1)
Tempat mencatat tanggal transaksi
(2)
Tempat mencatat bukti transaksi
pembukuan berupa faktur penjualan
(3)
Tempat mencatat nama diri atau nama
perusahaan kepada siapa kita menjual
(4)
Tempat mencatat nomor buku besar
pembantu piutang atau tanda(√) setelah buku
besar pembantu dicatat
(5)
Tempat mencatat syarat pembayaran,
misalnya 2/10,n/30
(6)
Tempat mencatat jumlah transaksi
d. Jurnal penerimaan kas
Jurnal
penerimaan kas adalah jurnal khusus untuk mencatat semua transaksi penerimaan
uang tunai dan atau setara dengan uang tunai.
Bentuk
jurnal penerimaan kas
(Nama
Perusahaan)
Jurnal
Penerimaan Kas
Halaman…
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
|||||
Kas
|
Pot. Penjualan
|
Piutang dagang
|
Penjualan
|
Serba-serbi
|
|||||
Ref
|
Akun
|
Jumlah
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
(1) Untuk
mencatat tanggal transaksi
(2) Untuk
mencatat nama dirti atau perusahaan yang melunasi atau keterangan singkat
transaksi
(3) Untuk
mencatat tanda(√), bahwa transaksi
sudah dicatat di buku besar pembantu
(4) Untuk
mencatat jumlah uang yang diterima
(5) Untuk
mencatat potongan penjualan
(6) Untuk
mencatat jumlah piutang dagang yang diterima
(7) Untuk
mencatat jumlah penjualan tunai
(8) Dicatat
jika akun pada kolom 9 telah diposting di akun buku besar
(9) Nama
akun dari transaksi yang dicatat pada lajur serba-serbi
(10) Untuk
mencatat jumlah dari akun yang ada pada kolom serba-serbi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar